Siapa yang tidak tergiur baju bermerk tapi harganya murah...?!! Dengan gampang bisa kita dapatkan, klo kita pergi ke pusat barang bekas... Udah barangnya bermerk, modelnya kagak pasaran pas dengan kocek menangah kebawah dan biasanya disukai oleh para mahasiswa yang suka menghemat tapi tetap pengen gaya (hahaha..).
Tapi,, dibalik murahnya baju bekas atau second itu terdapat sejuta kejutan yang mengerikan... Mari kita kupas bersama-sama.. :)
Jika menyebut "baju bekas" banyak yang beranggapan bahwa baju-baju bekas itu adalah sampah buangan dari negara-negara yang lebih sejahtera seperti cina, korea, jepang, singapure dan amerika. Maka secara medis barang-barang tersebut menjadi biang perantara berbagai macam penyakit...!!
Jangankan baju bekas, baju-baju yang baru pun menyimpan sejuta bakteri kalo belum dicuci terlebih dahulu. Penelitian di Departemen Microbiology and Immunology Universitas New York menemukan jejak partikel ragi, feses, bekas ludah, bakteri kulit, dan juga bakteri vagina melekat pada baju-baju baru.
"Paling banyak ditemukan di daerah ketiak dan pangkal paha,"
kata Dr.Phillip Tierno, yang memimpin penelitian itu.
Baju-baju bekas sudah pasti menjadi sarang kuman yang jumlahnya berlipat-lipat lebih banyak dibandingkan dengan baju baru. Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr.Retno Indrastiti Sp.KK mengatakan, "kemungkinan besar jamur-jamur itu tumbuh subur di pakaian bekas ini, apalagi jika pemiliknya terdahulu memiliki penyakit kulit."
Memang konsumen bisa mencuci dan mensetrika baju-baju itu terlebih dahulu. Namun sayangnya, tidak semua orang mau mencuci dan menyetrika secara benar. Jika di baju bekas itu terdapat kutu atau serangga, maka dapat menyebabkan pemakainya terinfeksi aneka penyakit kulit, hingga sistem pernafasannya pun bisa terganggu.
Mengerikan sekali bukan....!!!
Orang-orang luar negeri saja nggak mau pake baju bekas, makanya mereka buang ke negara-negara yang suka bekas(termasuk indonesia). Kita juga jangan mau, DEMI KESEHATAN :)
Dikutip melalui : Metro TV , Suara Merdeka
Dikutip melalui : Metro TV , Suara Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar